30 April, 2019

Perjalanan dan Pulau Samosir


Oleh Siti Halimah 

Salah satu tujuan tempat berlibur paling terkenal di Pulau Sumatera adalah Danau Toba yang ditengahnya terdapat pulau Samosir. Tahukah Anda? ke dua objek wisata ini terletak di Provinsi Sumatera Utara, dengan Medan sebagai ibukotanya. Kota Medan merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Dan Medan merupkan kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya.
Mayoritas Penduduk Kota Medan adalah suku Batak. Suku ini adalah salah satu suku yang cukup besar di Indonesia. Bahasa Batak “horas” cukup populer didengar sebagai salam saat mereka saling bertemu atapun menyapa orang lain.

Perjalan selama sepuluh hari di Medan merupakan perjalan terpanjang di pulau Sumatera bersama enam kawan seperjuangan. Kiranya banyak kegiatan yang kami lakukan di sana selain mengunjungi salah satu objek wisata di kota medan; bertemu dengan mahasiswa dari berbagai kampus dengan perbedaan RAS ada yang dari jawa, kalimantan, sumatra dan sulawesi, karena dalam kegiatan IMABSII ini baru tergabung dari sabang sampai Gorontalo.

Pada esensialnya kegiatan yang melibatkan seluruh Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia ini telah menghasilan beberapa Rapat Kerja Nasional. Salah satunya rapat kerja yag berkerja sama dengan badan bahasa yaitu menasinalisasikan bahasa Indonesia dan kuat menembus pasar global MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015. Tentunya berbeda ragam bahasa dan budaya tidak membedakan kita untuk memperjuangkan bahasa indonesia di kancah yang lebih luas. 
Perlu kita kaji di kampus kita bagaimana mempertahankan bahasa indonesia ini menjadi suatu objek sentral dalam KMB dan tentunya menjadi suatu penghela menuju pintu indonesia yang nasional.  Dalam rapat kerja nasional IMABSII yang di laksanakan pada tanggal 22-24 November ini juga menghasilkan program kerja yang menjadi perangai untuk memperhatikan keadaan sekitar yaitu Advokasi dan Kajian terbuka yang mana dalam program ini setiap dari kita HMJ atau pun anggota didalamnya mesti cepat tanggap dengan permasalahn yang ada d sekitar.
Dalam pertemuan itu pula banyak cerita tentang permasalahn yang ada di berbagai daerah dan pulau. Ada salah satu permasalah yang terjadi di perbatasan dan itu menjadi tugas kita untuk menyelamatkan indonesia di wilayah perbatasan itu. Kurangnya perhatian pemeritah mungkin menjadi salah satu penyebab terjadinya naturalisasi budaya, bahasa bahakan kehidupan yang lebih condong ke negara lain dan hal itu terjadi di atara perbatasan malaysia dan kalimantan.  
Barangkali masalah ini adalah satu dari ribuan yang baru di ketahui. Apapun yang menjadi penyebab dan siapapun dimaapun itu adalah tugas kita sebagai penghuni yang satu tanah air.

Beranjak pada pertemuan simposium yang dilaksanakan di GOR kabupaten asahan yang mana acara simposium itu di hadiri oleh dinas pendidikan, para guru, siswa dari menegah pertana samapai atas serta mahasiswa. Dalam simposium ini juga mengahasilaan satu keimpulan yang patut kita kaji sebaga tugas kita sebagai bangsa indonesia dan pelajar yaitu mempertahnakan bahasa indonesia ini secara uuh agar tidak terjadinya penympangan bahsa yang terlalu di lebih-lebihkan. Terlebih di jaman yang semakin hari semakin berkembang, dan bahasa yang semaki hari semakin melebih juga akibat dari keberadaan.
Danau Toba 



*cerita yang baru terungkap beberapa tahun yang lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEKALI BERJUMPA