29 April, 2019

Dee dan Supernova; Proses


Oleh: Siti Halimah


“... Bahwa kebenaran yang utuh baru kamu dapatkan setelah melihat kedua sisi cermin kehidupan. Tidak Cuma sebelah.” (Supernova#1 “Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh, hal 10”).

Mengawali karirnya sebagai backing vocal untuk beberapa penyanyi seperti Iwa K, Java Jive dan Chrisye, yang kita tahu Dewi Lestari Simangunsong kemudian group vocal yaitu Rita, Sita dan Dewi atau yang disebut RSD dengan album perdananya, Antara Kita pada tahun 1995 dan Bertiga pada tahun 1997. Namun siapa sangka sebelum ia terjun ke dunia tarik suara Dewi Lestari yang akrab di panggil Dee, dulunya merupakan penulis  buletin  sekolah bahkan tulisannya pernah dimuat di beberapa media, salah satu cerpen yang pernah dimuat diterbitan Bandung adalah cerpen yang berjudul “Sikat Gigi”. Esensialnya, Sebelum supernova keluar tak banyak yang tahu bahwa Dee telah sering menulis dan ia dikenal sebagai penyanyi.  
Perempuan kelahiran 20 Januari 1976 di Bandung  adalah putri dari Yohan Simangunsong (Ayah) dan ibunya Turlan boru Siagian (alm). Dee adalah anak keempat dari lima bersaudara dan salah satu adiknya adalah vokalis Mocca, Arina Ephipania. Dee menghabiskan masa SMA-nya di SMA Negeri 2 Bandung dan Ia merupakan lulusan Universitas Parahyangan dengan jurusan Hubungan Internasional. Sekarang, Dee telah menikah dengan Reza Gunawan dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Keenan Avalokita Kirana , dan keenan meruapakan buah hat dari pernikahan sebelumnya dengan penyanyi R&B, Marcell Siahaan.
Dengan membaca Karya DEE ini kita diajak  keliling untuk memahami fiksi ilmiah terutama dalam Supernova yang diantaranya Supernova 1: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh (2001), Supernova 2: Akar (2002), Supernova 3: Petir (2004), Supernova 4: Partikel (2012).
Penulis yang berlatar belakang penyanyi dan artis ini mampu menghipnotis perspektif para pembaca. Dalam Supernova 1: “Antara Ferre, Rana-Diva, dan 2 Penulis Fiktif” 2 penulis fiktif itu adalah Dimas dan Reuben. 2 Tokoh pertama yang hadir. Dua-duanya homo. Saling mencintai. Berlatar belakang unik. Dan sedang membuat karya mereka berdua dengan pengetahuan masing-masing. Dimas adalah karakter yang mempunyai jiwa seniman dan satunya si Reuben adalah seorang ilmuan.  Banyak orang yang terhibur  dengan karya Dee, dengan plot yang ia persembahkan dalam novel Supernova. Terutama novel yang sensasional adalah Kesatria, Peutri dan bintang jatuh yang rilis pada tahun 2011, novel ini banyak menggunakan istilah sains dan cinta, dan yang lebih mengejutkan lagi dalam kurun waktu 35 hari saja novel ini sudah terjual sekitar 75.000 ekslempar.
Setelah meraih kesuksesan dengan Supernova Satu, Dee kembali meluncurkan Supernova Dua dengan judul Akar pada 16 Oktober 2002. Meskipun lambang yang dipakai sebagai cover novel dianggap melecehkan umat Hindu dan menjadi kontroversi, jalan tengah pun berhasil diambil dengan tidak kembali menggunakan lambang tersebut pada cetakan kedua dan seterusnya. Pada Januari 2005, novel ketiga Dee Supernova Petir rilis dan Rectoverso pada Agustus 2008. Hingga akhirnya pada Agustus 2009, Perahu Kertas rampung dibuat dan berlabuh di. Dee lalu merilis novel lanjutan serial supernova yang berjudul Partikel pada tahun 2012.
Kemudian dalam kata pengantar Dee di Supernova 2: Akar, pada seri episode Supernova yang kedua ini dia  menghadirkan empat tokoh, yaitu: Bodhi, Elektra, Zarah dan Alfa. Tiga tokoh yang pertama sudah muncul, Bodhi di episode Akar, Elektra Wijaya di episode Petir, dan Zarah Amala di Partikel Menurut rumor yang beredar, dua episode Supernova berikutnya akan berjudul Gelombang dan Intelegensi Embun Pagi. Sebaga penikmat karya Dee tentunya kita menuggu setia untuk terus melahapnya.              
https://s.kaskus.id/images/2016/02/06/1712458_20160206110705.jpeg
Dibalik yang kita tahu Ia memiliki sisi kehidupan yang belum kita ketahui sebelumnya. Penyanyi sekaligus penulis ini telah mengegerkan hati untuk tetap menjalani hobi tanpa harus orang lain tahu. Betapa semua membutuhkan proses. Pun ketika Dee sampai sekarang ini yang dikenal sebagai penulis pastinya memerlukan sebuah proses dan tentunya proses yang tekun. Berawal dari menulis buletin di sekolah, kemudian di media-media lokal terdekat hingga kemudian Dee sebagai salah satu novelis Indonesia, dan Supernova pun besanding dengan para sastrawan yang telah lebih dulu daripadanya, seperti Goenawan Muhammad, Danarto dengan karyanya Setangkai Melati di Sayap Jibril, Dorothea Rosa Herliany karya Kill The Radio, Sutardji Calzoum Bachri karya Hujan Menulis Ayam dan Hamsad Rangkuti karya Sampah Bulan Desember. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEKALI BERJUMPA