:Siti Halimah
“Terdapat banyak
bukti bahwa manusia memiliki warisan biologi yang sudah ada sejak lahir berupa
kesanggupan untuk berkomunikasi dengan bahasa khusus manusia dan itu tidak ada
hubungannya dengan kecerdasan atau pemikiran.” Lennerberg,
1964
Berawal dari munculnya bahasa yang
sudah ada sejak lahir. Pendidikan bahasa Indonesia di sekolah juga perlu ditingkatkan,
terutama pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap pembelajaran di sekolah pada
umumnya memerlukan pengetahuan mengenai berbahasa Indonesia, bahkan diabad 21
ini pendidikan Bahasa Indonesia perlu disepakati keberadaannya, karena dengan
berkembangnya zaman banyak bahasa dari berbagai wahana yang masuk, dan merusak
bahasa aslinya, seperti belakangan ini timbul bahasa digital yang dipengaruhi
oleh bahasa asing. Contohnya, kata download
yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Nyatanya download mempunyai padanan kata dalam
bahasa Indonesia yaitu unduh. Berdasarkan
hal tersebut tanpa pendidikan bahasa Indonesia setiap pengguna kata download akan asing dengan kata “unduh”. Pendidikan bahasa Indonesia sudah
sulit ditempatkan pada tempatnya. Hingga pada akhirnya perlu peran pendidik
dalam memperkenalkan bahasa yang sudah jarang digunakan oleh pemakai bahasa.
Terutama didunia sekolah.
Pendidikan bahasa Indonesia penting
diterapkan untuk menjaga bahasa Indonesia sebab bahasa Indonesia adalah dasar
untuk pendidik menyampaikan ilmunya pada murid, pun sebaliknya. Pendidikan Indonesia
sangat memberikan sumbangsih agar setiap murid percaya diri untuk mengeluarkan
ide krearif dari pengetahuan lain yang dimiliki.
Sejak dini bahasa Indonesia
senantiasa diterapkan, dari pendidikan usia dini yaitu guru mengajarkan setiap
haruf serta pengucapan huruf dengan tidak disadari. Guru memperkenalkan Fonem
atau satuan bunyi terkecil yang menunjukan kontras makna (misalnya fonem untuk
membedakan makna), pengucapan arus
dan harus jika tidak jelas maka akan
melenceng maksudnya. Pengucapannya berbeda, maka maknanya pun akan berbeda sehinga
dari hal ini anak bisa mengenal kata. Bahkan dalam pendidikan kanak-anak sudah
mulai diperkenalkan dengan suku kata ataupun klausa agak bisa berbicara dengan
baik.
Setalah jenjang pendidikan usia dini
atau taman kanak-kanak melanjutkan lagi ke tingkat selanjutnya, sedang sejak
Sekolah Dasar anak sudah lebih sering
diperkenalkan dengan kalimat: diaplikasikan dengan membaca nyaring.
Kemudian menginjak Sekolah Mengengah
Pertama anak diperkenalkan dengan hal yang baru, bukan lagi tentang mengenal
kalimat melainkan pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih cenderung dengan
paragraph (teks), pada usia ini anak harus siap terampil membaca dengan rapid
an cermat.
Pada jenjang Sekolah Menegah Atas
baru anak akan lebih jauh lagi mengenal bahasa Indonesia, sudah tidak dengan
huruf, kata, klausa paragraph melainkan berbasis teks sampai menganalisis. bahkan
dikurikulum nasional ini pembelajaran bahasa Indonesia sudah dikenalkan belajar
berbasis teks dari tingkat Sekolah Dasar.
Hingga pembelajaran bahasa Indonesia semakin kaya dan luas. Menginjak bangku
kuliah semua hal yang diajarkan sejak lahir sampai dewasa diperdalam sehingga
menemukan ragam bahasa yang sejak lahir
|
Berdasarkan pemikiran dan pengalaman
yang penulis uraikan maka perlu adanya perhatian dalam berbahasa sejak lahir:
dari keluarga, pendidik serta pemerhati pendidikan. Perlu perbaikan berbahasa dari setiap pendidik
yang terlibat, dan lebih utama pendidik bahasa Indonesia dengan ditingkatkannya
kompetensi pendidik bahasa Indonesia dengan mengadakan pelatihan rutin terkait
pengembagan pendidikan bahasa Indonesia pada setiap jenjang, bahkan tidak hanya
baasa saja perlu juga dibubuhi sastra didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar